Selasa, 01 Juli 2014

Memudarnya Ciri Khas Momen Terbaik

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Salam berbagai waktu kunjung. :)

Apa kabar teman-teman semua? Semoga masih suka minum kopi dan diselimuti kebaikanNya. Aamiin...

Mohon maaf atas kekecewaan yang dirasakan teman-teman akibat menunggu entri terbaru dari blog ini. *sedikitpedendaapalah. Hal ini diakibatkan oleh krisisnya penulis. Krisisnya hampir disegala bidang. Sehingga beberapa bulan terakhir tidak mengeluarkan entri dan menyebabkan penulis sulit untuk membersihkan area blognya. Maaf atas ketidaknyamanan pengunjung atas banyaknya basa-basi yang diungkapkan oleh penilis. Sekali lagi, Maaf. Dua kali lagi, Maaf. Tiga kali lagi, Di close oleh pembaca. Haha.

Entri kali ini tentang suasana Bulan Ramadhan, Piala Dunia 2014 (Sepakbola), dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Entah mengapa, atmosfer ketiganya tidak terlihat begitu menonjol di sekitaran tempat riset penulis. Mengapa?

Pertama :
Suasana Buka Puasa dan Shalat Tarawih yang dilaksanakan di kawasan sekitar tempat tinggal penulis mengindikasikan bahwa intensitas jamaah yang mengunjungi Masjid seperti biasa, walaupun peningkatan persentase cukup terlihat. Namun dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini agak menurun antusias jamaah untuk datang ke Masjid.
Tempat penjualan takjil pun agak berkurang dibandingkan dengan tahun lalu, bahkan langganan penjual es teler saya sudah tidak ada, karena pulang kampung. Yaaaaaa....
Semoga ini tidak terjadi seterusnya karena ini masih awal Bulan Ramadhan. Aamiin.

Kedua :
Agenda Piala Dunia yang bersamaan dengan Ramadhan dengan Pemilihan Presiden yang dirasakan penulis tidak begitu terasa. Dengan dukungan data beberapa Warkop yang dikunjungi penulis, tidak menunjukkan adanya Fanatisme Penonton Sepakbola dengan tim andalannya, mereka seperti nonton biasa atau sekedar reuni dengan teman lama. Bahkan saya sendiri mengakui hanya beberapa laga yang saya tonton satu pertandingan penuh.
Kegiatan Nonton bareng pun sudah jarang terlihat, dibandingkan dengan Piala Dunia 2009 *eh 2010, bahkan Euro 2012. Teriakan gol pun jarang saya dengar dari sekitaran rumah. Walapun laga pertama saya sempat mendengar teriakan tersebut.

Ketiga :
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang Insha Allah akan segera bergulir, seperti ajang Kompetisi Fanatisme dari Pendukung masing-masing kandidat. Para pendukung dinilai menjadi titik berat pengaruh perebutan suara dengan usahanya untuk mempublikasikan kandidat andalannya.

Tapi, dengan adanya Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diadakan beberapa kali, diharapkan calon pemilih dapat menentukan pilihannya pada saat pemilihan berlangsung. Namun, efeknya berdampak pada tim sukses atau pendukung yang merespon atas debat yang telah dilaksanakan. Mereka saling "berkompetisi" dengan segala upaya yang dilakukan, mulai dari intervensi media berupa media cetak dan media sosial lainnya, penggalangan dana untuk mendukung kandidat, hingga membentuk klub elit yang dianggap memberikan pengaruh lebih terhadap kandidat yang didukungnya. Tak masalah dengan penggalangan dukungan, tapi yang sering saya lihat, dengar, rasakan, resapi, selami *tambahngawur malah berita negatif yang membeludak, sehingga dengan diadakannya debat yang bertujuan untuk menetapkan pilihannya malah menjadi bingung dengan kabar-kabar yang tidak-tidak yang akan menambah rasa bingung para calon pemilih. Saya yakin, orang awam akan merasakan dampak yang sangat-sangat apabila mengalami hal seperti demikian. Dan, saya yakin, Calon Pemilih akan menjadi bingung apabila mereka dengan mudahnya melahap kabar yang tidak-tidak tersebut. Pemilih cerdas pun diharapkan dapat melihat kebaikan dan kekhilafan dari masing-masing kandidat. Sehingga kabar kampanye sekarang pun, jarang saya peroleh, malahan psywar yang ramainya menghantam alat inderaku. Sehingga, suasana Pemilihan Umum kali ini seperti kekurangan 'ruh' demokratisnya. Itupun menurut penulis. Walaupun hal ini merupakan hal yang masih dibilang 'wajar', bahkan sudah 'tradisi', tapi rasanya terlalu menonjol itu agak aneh bagi penulis.


Nah, bingung sendiri kan mau fokus ke mana? Piala Dunia, Ramadhan, atau Pemilu. Tapi tetaplah, suasana Ramadhan kali ini, akan memberikan stimulus bagi kita untuk saling respek dan saling damai. Rasanya Momen kali ini terbagi fokusnya, sehingga jarang terlihat semarak yang Membeludak di tiap momennya.

Saya merindukan suasana ketiganya yang sangat kental yang mudah untuk dikenang. Semoga kita selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan kebaikan untuk merasakan ketiganya pada saat ini dan yang akan datang. Aamiin.


Demikian dari penulis, walaupun ini sedikit nuansa curhat.

Salam dari penulis, Wassalamu'alaikum.
Dan salam lega di tenggorokan diakibatkan minum kopi yang tanpa ampas.


:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar