Sabtu, 22 Desember 2012

Ketakutan Sumber Penyesalan

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Salam Hangat kepada semua pengunjung yang berbahagia.
Tak terasa mungkin sebulan atau dua bulan Blog ini semakin usang dan tidak terurus (sok sibuk), haha. Akhirnya pada kesempatan ini saya dapat memasukkan entri yang mungkin tidak berguna bagi sebagian bahkan seluruh pengunjung (pesimis to the max). Eh, padahal maunya posting yang berkaitan dengan ketakutan terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi, haha.
Nah, tidak perlu berlama-lama, inti postingan ini dimulai (memperbaiki posisi duduk dan meminum sedikit kopi terlebih dahulu).

Suatu kisah, seorang mahasiswa yang akan menghadapi Ujian Akhir Semester merasa bahwa semester terburuknya akan menjadi kenyataan pada semester yang ia jalani sekarang. Tidak tahu tindakan yang dia lakukan pada semester tersebut terasa sulit dan tidak seperti semester sebelumnya yang dirasanya lancar dan penuh semangat dalam menghadapi segala rintangan yang diberikan kepada sang naga merah yang menyemburkan apinya yang sangat panas *eh, ngawur lagi, maaf ya. Sebelum Ujiannya tiba, dia merasa bahwa belajarnya belum cukup namun apabila ditambah intensitasnya pun ia merasa enggan untuk melakukannya. Apa daya, ia terpaksa belajar untuk mendapatkan sedikit asupan pengetahuan yang mungkin ia sudah tahu sebelumnya. Selesailah ia melakukannya dan bergegas untuk tidur agar kondisinya nanti pas ujian datang tidak ia hadapi dengan rasa kantuk yang dapat melunturkan semangat yang ia telah tanam sebelumnya *bijak.
Pagi pun datang dengan cahaya matahari yang sedikit menerangi permukaan bumi. Mahasiswa itu dengan siapnya pergi ke kampus untuk menghadapi ujian yang akan ia hadapi beberapa menit lagi. Tibanya di kampus, ia mendengar dan melihat teman-teman lainnya sedang belajar untuk menghadapi ujian tersebut. Spontan, mahasiswa tersebut merasa belum siap untuk menghadapi ujian karena pikirnya ia hanya belajar hanya beberapa menit dan apabila ia belajar sekarang, pasti belum mendapatkan bekal cukup untuk ujian nanti. Keluh kesah pun semakin bertambah dan pikirnya sudah tak bisa lagi berbuat banyak untuk ujiannya nanti.
Ujian yang dinantikan pun tiba, setelah si komo lewat *eh. Lembar soal pun terbagi dan jreeeng, rasanya soal yang terdapat didalam lembaran tersebut ia tidak pelajari sebelumnya. Dengan rasa cemasnya pun ia menjawab satu per satu soal yang ada. Sejam kemudian, hanya beberapa soal saja yang bisa ia jawab dan rasa takut akan nilainya jeblok pun semakin melanglangbuana tebang tinggi di angkasa *hadeh. Ujian selesai, ia dengan pasrahnya mengumpulkan jawaban yang ia kerjakan. Keluar dari ruangannya, ia bersama temannya membahas jawaban yang ia kerjakan barusan dan kontras sikap dari mahasiswa yang cemas tersebut menjadi sebuah penyesalan, ternyata ia pernah kerjakan soal seperti itu sebelumnya. ia pun berharap semoga nilai yang diperoleh nanti adalah yang terbaik untuknya.
Mungkin itulah cerita yang singkat namun agak ngawur yang bisa saya ketik pada kesempatan kali ini (sambil nyari jawaban dari kesempatan X ini). Menurut pengunjung apa hikmah dari cerita ini? Mungkin bagi saya, akan saya tulis seperti ini.
"Siapkan bekal terbaik anda untuk mendapatkan hasil yang pastinya akan terbaik untuk anda juga."
"Apapun yang dilakukan dengan terpaksa, maka hasil yang didapatkan juga akan terpaksa terjadi."
"Optimis minimal akan memberikan anda rasa nyaman."
"Jangan Lupa di Tiap Usaha, Selipkanlah Do'a Untuk Memuluskan Tantangan."
Mungkin masih banyak amanah yang lain bagi para pengunjung setelah membaca cerita yang mungkin agak membosankan ini, haha.
Terima kasih atas tengokannya, dan Salam Hangat Karena Minum Kopi, namun kebanyakan Susunya. Wassalamu'alaikum. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar